Tuesday, January 8, 2013

masalah modal


Senin 7 Januari 2013

Hmm.. entah harus beralasan atau tidak. Tapi kondisiku ini belum mendukung dalam mendapatkan modal. Ada beberapa hambatan, khususnya di ekonomi. Orang tua saya sudah tidak memegang uang yang cukup setelah satu tahun lamanya. Saya dan adik pun tidak memiliki uang jajan yang bisa disisihkan untuk ditabung. Ya apapun. Seenggaknya dengan kondisi ekonomi yang seperti ini membuat kami masih tetap bersama. Dan menikmati karunia-karunia yang telah kami terima.

Ya untuk realnya. Saya mau mencoba mengajukan lamaran kerja. CV pun telah saya buat. Sayangnya kekurangan lampiran surat izin atau rekomendasi untuk diinterview. Saya punya teman yang mempunyai contoh softfile-nya, tapi dia belus membalas sms saya. Mungkin habis pulsa. Tapi ini sudah satu minggu saya menunggu. Kenapa tidak mencari di internet? Ya, untuk contoh surat tersebut saya yakin tidak mudah dicari di Internet. Jika membuat sendiri pun saya takut dianggap tidak serius dalam melamar kerja. Modal CV pun tidak masalah, tapi saya belum memiliki uang yang cukup untuk nge-print CV tersebut, selain itu untuk menyerahkan CV tidak hanya menyerahkan selembar kertas CV, tapi juga harus disertakan bersama dengan amplop coklat. Ya, untuk saat ini saya belom punya masukan. Tapi saya yakin masih ada cara lain. Semoga saya mendapat kepastian kerja bulan ini, tetapi saya baru bisa mulai kerja pada bulan Februari. Karena bulan Januari ini saya ada proyekan survey Kompas tentang pilkada Jabar. Sebenarnya hanya 4 hari, tetapi waktunya di pertengahan bulan, setelah itu juga ada berita baru kalo teman saya setelah survey Kompas tersebut aka nada proyekan lagi di Cikarang. Moga itu benar-benar terjadi. Karena saya membutuhkannya. Selain untuk memenuhi CV juga menambah uang. Ya rencana saya jika telah mempunyai cukup uang, saya akan membeli netbook, fungsinya agar saya bisa mengetik apapun di manapun, apalagi jika saya telah diterima kerja shift malam. Karena memang itu yang bisa saya lakukan. Setelah mempunyai netbook dan mempunyai pekerjaan dalam satu bulan, saya baru berencana untuk menggunakan uang gaji satu bulan itu sebagai modal awal usaha ternak belut. Saya begitu bersemangat menjejaki bisnis ini. Saya mempunyai banyak rencana dengan pengembangan bisnis ini.

Saya juga mempunyai kegemaran lain. Yaitu menulis, men-design gambar, segala hal tentang produksi film. Hal-hal yang menyenangkan dan semuanya ingin sekali aku tekuni apalagi akan semakin menyenangkan jika karya saya bisa dinikmati orang . Yaa dengan kata lain bisa dijual. Haha. Perlu proses dalam menekuni minat-minat yang saya miliki ini. Saya hanya bisa hal-hal dasar dari minat ini. Saya belum jago. Saya ingin mahir photoshop, saya mempunyai rencana untuk mendapatkan dvd latihan photoshop. Selain menambah skill, bisa juga dijadikan modal untuk usaha kaos. Saya juga punya teman yang ngerti produksi kaos, jadi akan sangat membantu saya dalam usaha jual beli kaos ini. Untuk produksi film. Saya belom tau banyak. Mungkin untuk teknik kamera dan penulisan skenario saya bisa. Dan saya masih belajar tentang kedua hal itu. Karena membuat film atau menjadi sutradara adalah hasrat saya. Saya ingin mewujudkannya. Menyenangkan sekali bisa menulis dan menceritakan mimpi-mimpi sendiri, ini membawa energi positif dan membuat saya bersemangat. Saya yakin akan menerima itu. Untuk keinginan saya tahun ini adalah menerbitkan buku. Sebenarnya saya telah merencanakan ini dari SMA, hanya saja selalu terhambat dan tidak pernah terselesaikan. Jadi sampai sekarang sudah 5 tahun mimpi ini hanya diam di computer. Saya ingin sekali menerbitkan buku. Sekarang saya sudah memulai menulis kembali dari awal. Tetapi entah kenapa, padahal dalam waktu libur ini seharusnya pikiran saya itu dingin dan bisa menulis dengan mudah dan menuangkan segala ide cerita dalam kepala dengan melimpah. Tetapi akhir-akhir ini saya stuck. Bingung dengan apa yang akan saya tulis. Bingung dengan ide cerita saya sendiri. Terkadang hasrat itu pun menghilang tiap kali saya ingin menulis. Saya tidak merasa senang dengan tulisan saya. Tidak ada perasaan enjoy ketika saya menulis. Saya merindukan saat seperti itu. Tapi daripada saya menunggu, saya tetap menulis cerita saya. Saya tidak akan menelantarkannya sampai tulisan ini selesai. Dan siap dijadikan sebuah buku yang akan dinikmati orang-orang. Malas pergilah!
***
Setiap orang memiliki masalah masing-masing. Semuanya bernilai realtif tidak pernah ada yang lebih rumit atau lebih simple dari yang lain. Saya memiliki masalah dalam keluarga saya. Ke dua orang tua saya tidak memiliki hubungan yang harmonis. Kerjasamanya pun buruk sekali. Sering menyela satu sama lain. Tidak pernah mendukung. Tetapi mereka saling menyayangi. Haha lucu. Terlepas dari itu memang keluarga kami dalam maslah, entahlah ternyata bapak saya memiliki utang sebanyak 15 juta dan dia akan membayarnya dengan mencicil tiap hari. Masalahnya adalah, tanpa cicilan utang pun sebenarnya kebutuhan keluarga kami belum tercukupi sepenuhnya. Apalagi mengingat biaya pendidikan saya dan adik saya. Tiap orang memiliki kekurangan dan itu yang difokuskan oleh bapak saya terhadap ibu, dan ibu terhadap bapak. Tidak memiliki pikirian positif diantara keduanya. Ya meski pada akhirnya akan diselesaikan secara bersama juga.

Saya tidak tahan dengan kondisi ini. Seolah saya ingin pergi saja dan memulai hidup baru sendiri, dengan begini juga akan memperingan pembiayaan mereka. Tetapi saya bakal nekat jika melakukan itu. Saya tidak memiliki apa-apa, modal atau pun keahlian. Jika saya pergi keluar tanpa ada bekal tersebut. Hidup saya akan terlantar juga. Lebih menyusahkan orang tua lagi. Sebenarnya saya malu akan diri saya sendiri. Sudah berumur 21 tetapi belom mempunyai penghasilan sendiri dan masih berharap pada penghasilan orang tua. Dan juga meminta-minta seolah itu memang tanggung jawab mereka. Ini sangat manja. Saya ingin keluar dari kondisi ini. Memiliki penghasilan sendiri dan bisa membantu membiayai kehidupan keluarga. Sukses. Pola pikir saya harus menjadi seperti orang sukses. Dan kehidupan saya akan makmur setelah ini.

No comments:

Post a Comment