Saturday, January 26, 2013


Kamis 24 Januari 2013
Hari ini bertepatan dengan hari Maulid Nabi. Alhamdulillah moga peringatan ini dapat menunjukan pada umat di dunia bahwa kita memiliki satu teladan yang harus ditiru cara-caranya dalam menghadapi kehidupan.
Beberapa hari ini saya dalam masa santai. Saya kemarin baru membaca beberapa judul skripsi yang bersangkutan dengan skripsi yang akan saya garap. Dan ternyata sudah ada yang meneliti tentang apa yang akan saya teliti. Ya tentu ini bukan akhir dari segalanya, saya tinggal mengganti fokus penelitian dan semoga mendapatkan pembimbing yang dapat membantu dan men-support saya dalam menyusun skripsi ini. Saya merasa tidak terlalu ambil pusing jika ada hambatan dalam penyusunan ini, toh masih ada orang yang mengalami hambatan yang lebih berat dari saya dan masih mampu bertahan. Orangnya tidak begitu jauh, orang itu pacar saya sendiri. Dia berulang kali ganti judul skripsi yang akan diajukan karena banyak hal, seperti, harus mendalami suatu formula penelitian baru yang sebenarnya belum pernah dilakukan oleh jurusan nya sekalipun dan ini sangat sulit untuk dikaji, dosen pembimbing nya pun berkata seperti itu, lalu banyak program yang sulit untuk dibahas karena informan dan data yang diperoleh sulit sekali untuk didapat, fokus judul sudah diambil, masalah di lapangan tidak relevan, dinas pemerintahan pun sulit memberikan rekomendasi dan banyak hal lainnya. Padahal dia sudah mendalami judul-judul skripsi yang akan dia cari sampai dia paham betul, tetapi akhirnya tidak digunakan juga. Well.. saya sendiri pasti akan sangat malas melanjutkan dan sedang dalam keadaan putus asa. Tetapi dia? Dia masih mau mencari. Good girl.
Saya juga lupa apa yang saya sudah alami 5 hari ini. Seolah semuanya fluuss.. hilang begitu saja. Yang aku ingat hanya hari ini. Oh iya. Beberapa hari yang lalu saya harus kembali ke rumah pak RT yang saya kunjungi sewaktu survey KOMPAS. Dia telah meninggal. Saya merasa memiliki moral untuk setidaknya menghadiri rumah dan bersua dengan keluarganya dan memanjatkan doa untuk dia. Mengingat dia telah membantu saya dalam mengerjakan proyek ini dengan bersusah payah di dalam sakitnya. Semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi Allah. Amin.
Setelah itu semua saya lebih fokus pada penyusunan skripsi dan perlombaan, meski tidak begitu banyak yang saya kerjakan. Untuk memulai usaha belut? Saya belum mengambil langkah lagi. Saya menunggu sampai tanggal bayar kuliah. Jika saya tidak mendapatkan uang dari ortu, maka saya akan menggunakan seluruh tabungan saya untuk membayar kuliah. Dan menunda untuk membeli netbook dan memulai usaha belut. Ya saya tidak begitu berberat hati sekarang. Saya harus belajar ikhlas, karena tidak selamanya orang tua selalu bisa membayarkan, karena mereka sendiri sudah berjuang keras sampai saya bisa kuliah saat ini. Saya patut mensyukuri itu. Apapun, saya masih merasa yakin akan mendapatkan netbook dan memulai usaha belut bulan depan. Perasaan saya masih terasa nyaman, semoga lancar dan semesta selalu membuatkan jalan agar saya bisa meraih nya. Yang saya lakukan hanyalah harus sadar terhadap kesempatan-kesempatan yang datang.

Saturday, January 19, 2013


Sabtu 19 Januari 2013
Akhirnya nulis lagi. Sebenernya banyak laporan yang ingin ditulis. Tapi sekarang saya gak bakal terlalu ngerinci cerita – cerita yang saya alami. Terakhir menulis blog ini adalah ketika sebelum berangkat Kompas, dan sekarang saya mulai lagi setelah beres melakukan pekerjaan survey tersebut. Sebenernya seharusnya kemarin saya menulis, tetapi selesai dari kompas pun sudah terlalu sore dan mood-ku sedang tidak bagus karena kelakukan si ade. Jadi aja nulisnya lagi bisa dimulai hari ini.
Selama kompas ada beberapa cerita yang saya alami. Sebelumnya saya jelasin dulu mengenai proyek ini. Jadi dalam pekerjaan ini saya menjadi seorang interviewer yang membawa questioner untuk 2 responden yang ada di Jawa Barat. Saya sebagai interviewer atau pekerja lepas di Kompas mendapat bagian atau lokasi di kabupaten bandung, yaitu di Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk dan Cipaku Kecamatan Paseh. Ya dari proyek ini memang sangat dibutuhkan banyak orang dalam prosesnya, dan saya pikir kompas mempunyai banyak budget dalam membuka proyek ini. Selalu ada sisi positif dan negatif, di sini yang saya maksud adalah posisi beruntung dan posisi sial. Ya apapun kondisinya, kalo kita jeli, selalu ada sisi untungnya. Dan saya yakin itu bersifat pasti, hanya saja yang sulit adalah mencoba untuk mencarinya dan menerimanya, karena terkadang saya sendiri terlalu fokus pada hal-hal negatif di sekitar saya ketimbang yang positif, dan ini akan memperburuk semesta. Terlepas dari kesusahan saya di lapangan, baik dari kondisi hujan, susahnya perizinan, alotnya wawancara dengan responden, susah menjangkau lokasi dan lain-lain, saya menikmati proses ini. Hal ini tidak lepas dari asisten peniliti (aspen) saya yang bernama Tyastana (Kukuh). Dia orang yang baik, saya dan dia sering sekali bercanda sewaktu di dalam proses proyek ini. Saya pikir ini menyenangkan, dia juga mengayomi anak buahnya termasuk saya dalam melaksanakan tugas, jadi dia tidak gabut. Dia sendiri memilih untuk membantu pekerjaan anak buahnya dulu sebelum kepentingannya sendiri. Saya salut dengan orang ini. Selain hal tadi, dia juga adalah orang yang ulet dan tahan lama dalam bekerja, selain itu dia juga menikmati pekerjaan yang sedang dilakukan. Dia juga peduli dengan anak buahnya. Di mana saya sudah berada dalam titik jenuh dan capek, dia masih bekerja membuat laporan dan membimbing anak buah lainnya dalam mengerjakan questioner. Hal yang paling saya ingat adalah ketika saya dalam keadaan bad mood dan ingin cepat selesai tanpa memedulikan prosedur, lali dia berkata, “Urang teh dibayar jang kieu.” (kita dibayar untuk ini) dengan nada fun. Ini membuka pemikiran saya dimana dalam bekerja saya tidak boleh seenaknya mengharapkan imbalan dengan kinerja yang malas-malasan.  Sebenarnya pikiran seperti itu sudah tertanam dalam otak saya sudah lama. Dibayar dengan uang besar tetapi pekerjaan tidak ingin dilakukan pusing-pusing. Dan sekarang saya bersyukur telah terbuka perkataan perkataan orang ini. Dengan begini saya jadi lebih menghargai uang dan suatu pekerjaan. Kita memang dibayar untuk repot-repotan. Aku sangat senang menerima perkataan itu. Orang ini juga contoh dari bagaimana saya harus melaksanakan suatu tugas. Saya beruntung.
Proses pemeriksaan laporan pun berjalan lancar karena koordinator wilayahnya easy going dan tidak ambil ribet asalkan laporan dan isi questioner-nya jelas. Dan saya pun mendapatkan fee setelah berjuang beberapa hari. Dengan ini saya sudah memiliki uang Rp. 1.000.000,- cukup untuk membuka usaha belut pertama, tetapi sesuai rencana saya akan mengumpulkan uang sedikit lagi untuk membeli netbook. Tapi ada rencana tambahan yaitu untuk membayar uang kuliah. Sebenarnya saya masih berharap untuk dibayarkan oleh orang tua. Jika oleh mamah sebenarnya agak susah, soalnya dia tidak memiliki penghasilan. Tetapi jika oleh bapak? Saya kurang percaya bahwa dia sedang memegang uang yang cukup meski dia telah meminjam uang pada orang lain. Jadi untuk jaga-jaga, saya akan menyimpan dulu uang ini sampai kepastian bayar semesteran. Semoga semesta selalu bergerak kearah apa yang saya inginkan sesuai dengan izin Yang maha kuasa. Amin.
Setelah bekerja, saya pikir saya punya hak untuk sedikit berlibur. Jadi saya memutuskan untuk jalan-jalan dengan pacar saya di tempat yang cukup asik sebagai imbalan yang setimpal dari pusing-pusing di hari sebelumnya. Saya mengalami waktu yang menyenangkan dengan dia, mengobrol dan makan makanan enak. Meski sebelumnya kami harus terjebak hujan dan kehujanan, dan sepatu dan kaus kaki saya kebasahan membuat tidak nyaman sama seperti waktu survey Kompas. Yang saya senang lagi adalah pacar saya yang senang dan menikmati naik motor berdua di bawah satu ponco hujan-hujanan. Dia bilang itu hal sweet. Ahaha dia juga senang karena aku ajak makan di tempat yang bagus (sebenarnya atas rekomendasi dia juga). Ya apapun. Kesimpulannya minggu ini aku senang dan aku patut mensyukuri-nya. Selalu datang kabar baik tiap minggu. Aku yakin.

Senin 14 Januari 2013
Saya telah mengikuti beberapa perlombaan, dan beberapa diantaranya belom mendapatkan hadiah. Haha. Tak apa, masih ada perlombaan lain yang saya ikuti, semoga saja kali ini saya lebih beruntung. Ada satu perlombaan menulis tentang “menumbuhkan wirausahawan muda” ini adalah perlombaan yang lumayan berbobot dari perlombaan sebelumnya yang saya ikut. Hadiahnya pun sangat menarik perhatian, karena juara satunya bisa mendapat 7,5 juta rupiah. Ini sangat memotivasi sekali. Tetapi dengan tawaran besar seperti ini pun usaha yang diberikan pun harus ekstra. Saya sudah beberapa kali kurang puas dengan tulisan-tulisan saya. Padahal saya sudah mengerjakannya dengan serius dan banyak menggerakan otakku untuk menyalurkan ide ke dalam tulisan dengan susah payah. Bahkan untuk tulisan yang kesekian kalinya ini saya pun masih belum puas. Saya pikir saya akan menulis kembali yang baru. Saya menetapkan target-target yang mempunyai deadline yang jelas. Beberapa target saya mempunyai deadline yang berdekatan, sehingga saya dipenuhi oleh pekerkajaan (menulis dan mengikuti lomba lain) sampai akhir bulan januari ini. Saya cukup kewalahan, tapi saya menikmatinya, belum lagi target untuk membuat UTP bulan ini harus beres.
Target lain dalam bulan ini yaitu survey KOMPAS. Seperti yang pernah saya ceritakan di mana proyek ini adalah proyek yang paling jelas dari proyek (targetan) saya di bulan januari ini. Saya mendapatkan fee yang cukup setimpal. Untuk putaran pertama yaitu pada hari esok, saya mendapatkan Rp.600.000,- untuk putaran ke dua Rp. 500.000,- yang akan dilanjutkan pada pertengahan Februari. Dengan seperti ini, saya akan makin cepat membeli netbook yang saya inginkan. Saya cukup senang dengan proyek ini, meski memang agak perlu sedikit berusaha. Saya akan mensurvey tentang pandangan pilgub tahun ini di masyarakat kabupaten Bandung. Tepatnya di Desa Cipaku, Kecamatan Paseh dan di Desa Panyadap di Kecamatan Solokanjeruk. Tempatnya cukup jauh, meski saya hanya perlu mengumpulkan 2 responden tiap desa tetapi saya tahu pasti akan ada beberapa kendala ketika di lapangan. Tapi entah kenapa, saya sekarang merasakan hal baik. Mungkin semesta sedang senang terhadapku. Dia pasti akan membantuku dalam proyek ini. Terimakasih semesta. Alhamdulillah.
Liburan kali ini saya cukup berarti. Tidak terlalu menganggur dan menghabiskan waktu tidak jelas. Karena saya telah membuat sebuah target, sehingga kegiatanku terarah. Tidak ngejublek di rumah dan selalu merasa bosan. Liburan kali ini menyenangkan karena saya aktif. Untuk beberapa hari ke depan saya akan sibuk mengurusi proyek KOMPAS ini. Jadi mungkin tidak akan sempat menulis blog dulu. Meski saya menikmati melakukan ini. Tetapi setelah itu saya akan bercerita mengenai proyek ini. Semoga tahap-tahap dan pintu-pintu yang terbuka ini, menuntun saya ke jalan kesuksesan dalam berternak belut. Haha meski seperti melenceng dari target pertama.

Friday, January 11, 2013


Sabtu 12 Januari 2012
Sudah beberapa hari terlewat saya tidak menulis blog ini. Sebenarnya saya sedang semangat-semangatnya menulis, ide pun mengalir  tetapi situasi tidak mendukung. Seperti kemarin, ketika ingin menulis tiba-tiba computer saya lemot, lalu saya coba utak-atik dengan beberapa cara supaya  computer saya lancar lagi dengan cara disk clean up, dan disk defragment saya tau cara yang baik dalam melakukan proses ini karena membaca artikel dari jalantikus.com, berikut link-nya : http://jalantikus.com/news/read/112/cara-untuk-defrag-hard-disk-dengan-benar ternyata membaca itu memang banyak manfaatnya ya. Haha. Setelah melakukan langkah-langkah yang disebutkan dari situs tersebut, computer saya berjalan lagi dengan optimal tidak seperti sebelumnya meski memang musti menunggu dulu proses clean up dan defrag yang lama. Terus untuk hari sebelumnya aku sibuk mencari situs-situs tentang perlombaan menulis di internet, juga sibuk menulis untuk perlombaan itu, banyak sekali perlombaan yang saya ikuti. Perlombaan menulisnya memang tidak menawarkan hadiah yang besar tetapi cukup untuk uang saku, beberapa diantaranya juga tidak menawarkan uang sebagai hadiah, tetapi seperti buku, tas laptop, blackberry, poster, juga ada yang bakal diterbitin sebagai buku kalau naskahnya juara. Saya gencar sekali mencari-cari dan menulis, tapi memang tak disangkal beberapa saat kadang ide untuk menulis pun tidak ada dan ini menghambat penulisan juga membuang-buang waktu. Tiba-tiba saja dengan ini schedule saya padat, bukan hanya tentang perlombaan, tetapi tentang survey yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Saya tidak ingin kehilangan waktu dalam menulis karena time management saya kurang baik. Semuanya harus termanfaatkan. Terus memang ada apa setelah survey? Bukankah masih ada waktu? Tidak seperti itu juga sebenarnya. Ada satu hal yang belum aku ceritakan mengenai apa yang harus saya kerjakan pada bulan ini. Yaitu menyusun Usulan Topik Penelitian (UTP) untuk menyelesaikan skripsi saya. Ya saya mahasiswa tingkat akhir yang perlu untuk mencapai target saya menyelesaikan skripsi agar bisa lulus tahun ini ini.
Saya bingung dalam mencari-cari tentang topik peneltian ini, terlalu banyak hal yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan. Kadang saya juga sering kesal sendiri kenapa lambat seperti ini, seharusnya sudah selesai semester lalu sehingga semester ini tinggal penyusunan sekaligus membayar utang sks (Sistem Kredit Semester) yang belum mencukupi sebagai standar kelulusan. Dan juga menyelesaikan beberapa mata kuliah yang harus diulang. Ya ini memang gara-gara saya dulu menjadi mahasiswa yang terlalu santai, jadi saja kerepotan di akhir-akhir. Saya ingin lulus tahun ini juga karena saya ingin fokus di bisnis ternak belut. Saya ingin mempunyai lahan ternak sendiri ketika menjelang tahun 2014, dan bisa melakukan transaksi ekspor di pertengahan 2014. Saya mempunyai target seperti itu. Selain alasan itu, juga karena saya tidak ingin selalu menjadi beban orang tua dengan pembiayaan yang membengkak. Saya optimis dengan target ini, saya yakin saya akan mampu mencapai nya.
Kemarin saya dan pacar saya ke perpus UNPAD yang ada di Dago. Awalnya saya hanya mengantar pacar saya ke sana mengembalikan buku, tapi karena bosan menunggu akhirnya saya masuk juga. Saya mencoba mencari judul-judul buku yang menarik untuk dibaca, dan saya menemukan buku yang langsung menarik perhatian saya. Bukunya kecil dan tipis, tetapi judulnya sangat menarik sekali, yaitu : the art of controlling people – Strategi Mengendalikan Perusahaan oleh Agung Praptapa. Saya langsung suka melihatnya apalagi bukunya tidak terlalu tebal dan pengemasan nya yang bagus, meski saya tidak pernah suka dengan desain buku dengan menempelkan gambar si penulis buku di cover buku. Karena itu terlihat menyebalkan. Ketika membaca prakata dan beberapa catatan nya, saya tahu, kalau buku ini memang buku bagus. Apalagi sebagai tambahan ilmu dan pedoman managemen ketika nanti ternak belut saya sudah mencapai level industri. Jadi saya memutuskan untuk meminjam buku ini dan membacanya di rumah.

Wednesday, January 9, 2013


10 September 2013

Kemaren saya selesai jalan-jalan. Itu pun sekalian karena ada ketemu temen buat oper kredit PSP. Udah dapet duit, saya berencana buat beli cd tentang grafik disain photoshop. Udah sengaja nguber ke toko cd-nya. Eh taunya masih tutup. Yaudah liat-liat dulu bungkus-bungkus cd yang ngejantreng di luar toko yang sengaja ditempel buat promosi. Terus saya liat cd-cd mengenai photoshop. Saya udah tau harganya RP50.000,- an, awalnya saya siap beli, tapi saya coba lagi baca-baca tentang deksripsi dari tuh video. Taunya malah membuat saya gak tertarik, karena pelatihannya kayak terlalu sederhana, saya jadi kepikiran mending nyari buku tentang belut aja dulu, yang beginian nanti dulu deh ampe nyari yang sreg. Pergi lah saya ke gramedia. Kalo udah nyampe toko buku, saya yakin siapa pun malah jadi penasaran liat-liat buku yang laen, baca catatan belakangnya dan malah pengen beli semua buku yang menarik. Tau keadaan duit lagi apes. Haha. Tetapi emang lewat buku kayaknya lebih sepadan. Ada buku best seller yang ‘keliatanya’ mumpuni buat ngajarin photoshop dengan harga Rp60.000,- plus CD juga ama link tutorial yang oke. Yaudah pengen juga deh beli ni buku. Awalnya saya galau. Mau nyimpen budget buat dikumpul beli netbook Februari nanti. Tapi setelah perencanaan ulang, akhirnya saya memutuskan buat nge-estimasi­-in budget RP100.000,- buat beli buku tentang ternak belut ama photoshop karena ternak belut ternyata gak langsung dapet keuntungan dalam satu bulan kurang, seenggaknya musti 3 bulan dulu. Keburu modal abis dan kere.

Di gramedia (yang selanjutnya akan dibilang gramed) niatnya sih udah jelek aja. Hehe. Mau baca buku gratis, karena kalo di gramed ini baca buku dibebasin meski gak beli dulu kayak di toko buku laen. Gramed tuh jadi semacam perpustakaan informal di dalam bangunan komersil. Pemilik gramedia banyak pahala deh. Udah mau nyumbangin buku-bukunya biar dibaca gratis, meski ngurangin profit perusahaan. Sesudah pencarian beberapa buku untuk dibaca di tempat, saya memutuskan untuk membaca buku tentang self healing yang absurd karangan Risyiana Muthia yang berjudul absurd juga “BTDTGTTS”. Baca buku ini karena baca komentarnya Dennis Adhiswara di depan buku yang bikin penasaran.
Cetarr.. dibacalah itu buku. Karena gak nemu tempat duduk akhirnya saya baca sambil berdiri. Isi bukunya oke, bukul self healing yang dikemas secara unik dengan konsep hidup sehidup-hidupnya. Ada komik dan beberapa how to di dalemnya, beberapa halamannya juga sengaja bikin pembaca buat praktekin hal-hal kreatif. Dan ada juga beberapa halaman di mana kita musti menggunting halamannya untuk buat sesuatu, tetapi itu dirasa tidak mungkin saya lakukan, karena jika melakukan itu berarti saya membeli. Apalagi kelakuan saya ini didukung oleh salah satu dari content di buku ini yang ngebahas tentang cheapskate. Yang baca bukunya pasti ngerti. Kalo belom ngerti makanya baca bukunya (sekalian promosiin sebagai feedback). Keren tuh buku, malah bikin saya cekikikan waktu baca di depan publik. Ada satu momen di mana saya udah mau gerak banget nge-dance moonwalk. Emang ngefek banget. Karena emang niat banget nyelesain tuh buku, ya selesai juga baca tuh buku sambil berdiri selama 1 jam lebih. Punggung dan kaki serasa absurd. Setelah itu saya nyoba lagi nyari-nyari buku tentang ternak belut. Di gramed referensi buku emang kumplit. Variasi bukunya banyak,saya juga menemukan buku tentang budi daya sidat yang saya yakin akan sangat menjanjikan dalam bisnis yang nati saya jalani. Saya juga cukup puas dengan pelayanan yang begini (promosiin juga sebagai feedback) tetapi emang dasar licik. Setelah nyari judul buku, saya belinya justru gak di gramed. Tetapi di toko buku yang nyediain diskon : Togamas. Ngacir deh langsung ke toko itu.
Emang karena kelakuan yang mines dapetnya juga apes. Nyampe di Togamas, judul-judul buku yang udah diincer, termasuk yang photoshop ternyata gak ada. Entah mungkin udah abis atau emang belom ada stoknya. Jadi aja nyari-nyari buku yang lain. Dapet buku tentang akuabisnis belut. Gak apa-apa deh dapet yang beda, tapi saya cukup puas dengan buku ini, karena contentnya lengkap dan di diskon pula 30% dari mines dan apes ada ples. Buku ini saya jadiin invest dan modal ilmu buat nanti ternak belut yang di mana udah punya modal uang yang cukup untuk mulai usaha. Saya rasa ini bisa dibilang juga langkah yang manis untuk memulai usaha yang laris. Ngarep. Haha. Di luar dari itu saya rasa saya harus balik lagi ke gramed untuk beli buku-buku yang udah diincer dari awal, apalagi photoshop. Karena usaha disain kaos akan menjanjikan dalam modal usaha awal.
Nyampe di rumah saya juga mulai nyari cara biar gimana bisa dapet uang secara Cuma-Cuma dan on-line. Awalnya yang saya temuin tuh kerjaan-kerjaan absurd di internet. Pada gak jelas dan ngabisin waktu dan dirasa gak ada manfaatnya buat diri sendiri. Uang yang dihasilinnya juga gak begitu seberapa. Akhirnya tercetar ide buat nyari lomba tulis menulis. Gencar saya nyari situs-situs tentan event perlombaan di tahun 2013 ini, khususnya pada bulan Januari. Emang hadiah yang ditawarin juga gak semuanya gede, tergantung dari bobot lomba yang dijalanin. Saya memilih nyari lomba tuli menulis, karena saya memang senang menulis, apalagi dengan adanya lomba ini semakin mendorong untuk menulis. Mungkin ada yang bilang “Niat lo gak tulus tuh buat nulis.” Ya gak gitu juga, perlombaan Cuma jadi semacam trigger. Bukan macan. Kalo menang dan dapet hadiah sebagai imbalan berarti syukur, kalo nggak pun saya manfaatin waktu yang lenggang ini dengan menulis. Bermanfaat. Dengan yang begini-gini. Keterampilan saya menulis bakalan level up. Gak stuck kayak dulu dan kelamaan di ngumpulin niat dan akhir-akhirnya malah gak beres juga. Dengan perlombaan ada sesuatu yang ditargetin buat dicapai dalam waktu dekat. Pengalaman begini yang bikin seru. Saya bersemangat jadinya. Karena kalo udah kayak gini, hal-hal positif bakal datang dengan sendirinya.

Thank You 2012 and Welcome 2013 [Milton Cahyadi Sumirat]


Judul : Jomblo Salip

Ada hal yang membuat 2012 menjadi tahun terbaik saya. Ya karena mimpi saya sendiri terwujud untuk punya pacar dan mimpi jomblo-jomblo hopeless pun terwujud, ya karena gak mati dalam keadaan jomblo (itu pun kalo mereka bisa dapet pacar di tahun berikutnya. Haha) setelah ramalan kiamat 2012 dianulir. Jujur, ramalan kiamat ini sempat membuat saya agak was-was, karena masih sering ngatain orang dan belom sempet tobat. Bisa gawat dunia akhirat.

Punya pacar memang nggak terlalu big deal buat beberapa orang, tapi untuk saya, seorang Jomblo berumur 20 tahun waktu itu, dapetin pacar itu soal bigdil sebigdil-bigdilnya. Emang cowok tampang pas-pasan tuh buat dapetin cewe bak mencari jarum di tembok cina. Susah. Beda ama cowok yang punya modal tampang kalem alias caem atau ganteng, cewek pada nyamperin minta disenggol.  Sebelum terwujudnya mimpi punya pacar di 2012 ini, seorang jomblo yang gak laku punya kisah masing-masing. Kebanyakan juga ada jomblo yang sok jual mahal kalo dia tuh bilangnya terlalu pemilih, padahal mah keok juga kalo udah depan cewek. Jomblo pencari cinta punya cerita. Kebanyakan kisahnya berisikan  dengan pengalaman penolakan-penolakan heroik, dilanda kasus HTS-an yang kamfret, apalagi kalo udah masa tingkat akhir di mana perasaan dilemma ngatur waktu antara nyekil dosen ama nyekil gebetan, masalahnya tengsin ama anak tongkrongan kalo menyangkut skripsi atau pendamping wisuda. Bakal dikasih gelar S. Jom : Sarjana Jomblo.

Dalam menggapai mimpi emang gak pernah ada yang mudah. Kalo pun ada, pastinya ada yang salah. Sama kayak ujian matematika di SMA. Begitu pun dalam mendapatkan pacar. Saya sendiri mengalami pedekate yang cukup lama. 5 bulan. Dengan 70% nya tanda-tanda penolakan udah muncul dipermukaan. Dari ceweknya ngacir waktu mau diajak kenalan, males ngasih nomer, bales sms seadaanya ampe dikira stalker yang nyari korban lewat facebook. Ya emang wajar kali ya pedekate kayak gitu. Yang berat tuh kalo udah di PHP-in. yang kayak gini yang bikin galau. Lanjut atau nyerah. Waktu itu udah 1 bulanan pedekate, eh doi males diajak jalan, tau ada kabar ternyata bukan saya doang yang ngincer, ada temen kelasnya juga yang ngegebet dari dulu. Waktu pacar saya cerita, dia bilang dia pernah nge-blacklist saya, alias gak akan pernah dijadiin pacar. Gimana nggak? Sainganya juga tuh pangeran kelas. Cewek-cewek pada doyan ngeliatin ni cowok, atletis jago futsal, tampang oke, duit ada, yang ngedukung dia juga banyak. Perbandingannya tuh sama banget macem Rukawa ama Hanamichi, atau Rossi ama tukang ojek. Awalnya udah pesimis aja, apalagi temen sendiri juga lebih setuju kalo si pangeran kelas yang jadi pasangannya. Yang cantik ama yang cakep tuh cocok. Wus tapi jangan salah. Emang di atas kertas saya bukan bandingan dah. Tapi soal salip-menyalip, berani di adu. Jadi optimis karena temen tongkrongan pada ngedukung. Dengan mengumpulkan bala tentara buat ngadepin peperangan cinta ini. Saya siap tempur.

Saya agak kesulitan di sini. Saya jarang bertemu ama ni cewek, HUMAS (baca : mak comblang) juga gak punya, si cewek lagi condong ama si doi, sisanya cuma bisa berhubungan lewat sms ama sosmed. Saya punya pikiran: kalo mau dapetin cewek macem gini gak bisa dideketin pake cara normal, tapi pake cara yang absurd. Saya berniat membuat film one stop motion yang lagi popular buat dia. Dengan sentuhan lukisan cahaya dari glowstick dan konsep ultraman yang saya gagas, akhirnya saya dengan tim memulai untuk produksi. Dalam pelaksaannya juga gak segampang co-pas tugas dari internet. Selalu aja ada halangan apalagi waktu shooting nya musti malem biar dapetin cahaya dari glowstick buat lukisan cahanya, belom lagi ujan, belom lagi gelap dan posisi kamera berubah, nelom lagi aktris ceweknya musti pulang lebih awal karena jadwal kosan, belom lagi masalah internal, belom lagi masalah editing. Banyak banget masalahnya dah. Tapi hasilnya setimpal dari itu. Saya dapetin ceweknya. Dan si pangeran kelaut aja pacaran ama ubur-ubur. Emang gak langsung diterima sih, udah film jadi dan dikasih, saya masih pedekati lagi selama 2 bulan dan nembak berkali-kali, tapi ya kayak yang saya bilang. Hasilnya setimpal. Dan itu terjadi pada tahun 2012 awal. Ini juga berkat dukungan temen-temen.
Setelah mendapatkan cewek, untuk 2013 ini banyak banget mimpi yang mau diwujudin, macem nerbitin buku, bikin film layar lebar ato yang laennya. Tapi harapan utama itu lulus kuliah alias wisuda. Ini kelanjutan dari mimpi tahun sebelumnya karena udah punya pendamping wisuda. Tahun ini lagi nyekil dosen-dosen biar ngebimbing ama bantuin nyusun skirpsi, moga mereka gak dengan sengaja dan bahagia ngebantai pas sidang. Semoga harapan ini terkabul, juga moga temen-temen saya yang jomblo pada dapet pacar tahun ini. Amin.

Bukune : http://bukune.com
GagasMedia : http://gagasmedia.net
Gammara Leather : http://gammaraleather.com

Tuesday, January 8, 2013


Rabu 9 September 2013

Kali ini saya mau menceritakan mengenai pacar saya. Dia adalah orang yang bisa membuatku terbuka setelah 21 tahun menjadi orang yang tertutup. Tertutup disini saya sulit sekali untuk menceritakan tentang seluk beluk saya terhadap orang. Meskipun iya hanya pada beberapa orang saja, dan ceritanya hanyalah masalah percintaan dan hal-hal lain yang tidak begitu berat. Saya tidak pernah menceritakan apapun tentang keluarga ke siapapun. Tidak pernah, kecuali pada dia. Awalnya berat dan terasa aneh. Karena memang diluar kebiasaan. Tetapi setelah itu saya merasa aman. Karena tidak ada efek yang berlebihan ketika aku bercerita. Kehidupan keluargaku sebelumnya aku anggap tidak membanggakan hingga tidak sepantasnya dibicarakan. Bahkan terkadang cenderung merasa rendah diri karena tahu bahwa keluargaku bermasalah. Awalnya saya takut kalo orang yang mendengar cerita ini akan merasa kasian padaku. Itu lah kenapa aku tidak cerita. Aku benci untuk dikasihani. Di sini aku takut pacarku mengasihani aku juga. Sikapnya akan berubah dan itu pasti menyebalkan. Tapi nyatanya tidak. Dia masih bersikap biasa. Dia menerima ku dengan latar belakang keluargaku. Dengan begini aku merasa aman dan nyaman. Aku tidak pernah se-‘diri sendiri’ ini sejak sekian lama. Saya bisa nyaman mengobrol tanpa harus mengkhawatirkan ini itu. Karena yang dilihat bukan aku yang dulu, tapi aku yang sekarang dan yang diyakininya di masa depan. Jika dia membaca tulisan ini pasti dia akan merasa kalo aku ini lebay. Ya memang begitulah sikapnya. Tapi jika tidak saya tulis nanti lupa. Begini juga yang saya maksud adalah bentuk penghargaan saya pada sikap dan pengaruh yang dia berikan. Banyak pelajaran yang diambil dari hubungan ini, tapi tentu juga hal yang menyebalkan tidak kalah banyak. Kami sering berantem, ya mungkin memang seperti itu keadaan umum dari tiap pasangan. Kadang hal seperti itu membuat jenuh. Tetapi sampai saat ini masih bisa bertahan. Aku bersyukur. Karena dia bisa bertahan dengan saya. Ahaha mungkin itu salah satu kelebihan dia dari hubungan ini. Karena dia juga, saya berani menuliskan hal-hal mengenai keluarga saya di-blog ini. Ada beberapa hal yang belom saya ceritakan pada dia. Bukan berarti tidak cerita. Tetapi jika saya menceritakannya sekarang saya pikir efeknya tidak bagus. Dia sedang memiliki masalahnya sendiri, baik keluarga atau masalahnya sendiri seperti skripsi. Saya bercerita di blog duluan bukan berarti saya tidak menghargai dia. Aku sudah menjelaskan sebelumnya. Entahlah dengan menulis ini saya takut tiba-tiba dia baca blog saya, dan nanti saya diomelin. Dengan begini ketauan kalo saya itu SUSIS. Ahahaha. Saya menulis di blog dan merasa aman karena orang di luar sana tidak akan terlalu terpengaruh dengan curhatan saya ini, jarak socsal pun (tidak kenal maksudnya) menyebabkan tidak terlalu peduli dengan masalah saya. Karena saya tahu masih banyak orang-orang yang memiliki masalah yang lebih ruwet daripada saya sendiri.

Sebenarnya masih banyak hal lain yang ingin saya ceritakan mengenai pacar saya. Soalnya dia menyenangkan, dia tidak suka digombali, jadi jika dia tau saya menulis hal-hal bagus tentang dia terkadang dia akan merasa ‘getek’ dan saya sendiri sebenarnya getek juga. Ahahaha tapi saya tidak bisa menulis dengan redaksi lain yang tidak bikin getek. Mungkin karena saya malas, dan gaya penulisan seperti lebih mudah untuk dituangkan.

Dia itu orang kopo, kabupaten bandung. Banyak sekali yang menyukainya. Padahal dia itu monster. Tidak ada apa yang ada dibalik paras cantiknya, pipi kembunya, kulit putihnya, mata belonya, senyumnya. Dia mungkin memiliki taring. Dia mungkin menyembunyikannya. Tapi taka apa-apa selama dia baik hati.

masalah modal


Senin 7 Januari 2013

Hmm.. entah harus beralasan atau tidak. Tapi kondisiku ini belum mendukung dalam mendapatkan modal. Ada beberapa hambatan, khususnya di ekonomi. Orang tua saya sudah tidak memegang uang yang cukup setelah satu tahun lamanya. Saya dan adik pun tidak memiliki uang jajan yang bisa disisihkan untuk ditabung. Ya apapun. Seenggaknya dengan kondisi ekonomi yang seperti ini membuat kami masih tetap bersama. Dan menikmati karunia-karunia yang telah kami terima.

Ya untuk realnya. Saya mau mencoba mengajukan lamaran kerja. CV pun telah saya buat. Sayangnya kekurangan lampiran surat izin atau rekomendasi untuk diinterview. Saya punya teman yang mempunyai contoh softfile-nya, tapi dia belus membalas sms saya. Mungkin habis pulsa. Tapi ini sudah satu minggu saya menunggu. Kenapa tidak mencari di internet? Ya, untuk contoh surat tersebut saya yakin tidak mudah dicari di Internet. Jika membuat sendiri pun saya takut dianggap tidak serius dalam melamar kerja. Modal CV pun tidak masalah, tapi saya belum memiliki uang yang cukup untuk nge-print CV tersebut, selain itu untuk menyerahkan CV tidak hanya menyerahkan selembar kertas CV, tapi juga harus disertakan bersama dengan amplop coklat. Ya, untuk saat ini saya belom punya masukan. Tapi saya yakin masih ada cara lain. Semoga saya mendapat kepastian kerja bulan ini, tetapi saya baru bisa mulai kerja pada bulan Februari. Karena bulan Januari ini saya ada proyekan survey Kompas tentang pilkada Jabar. Sebenarnya hanya 4 hari, tetapi waktunya di pertengahan bulan, setelah itu juga ada berita baru kalo teman saya setelah survey Kompas tersebut aka nada proyekan lagi di Cikarang. Moga itu benar-benar terjadi. Karena saya membutuhkannya. Selain untuk memenuhi CV juga menambah uang. Ya rencana saya jika telah mempunyai cukup uang, saya akan membeli netbook, fungsinya agar saya bisa mengetik apapun di manapun, apalagi jika saya telah diterima kerja shift malam. Karena memang itu yang bisa saya lakukan. Setelah mempunyai netbook dan mempunyai pekerjaan dalam satu bulan, saya baru berencana untuk menggunakan uang gaji satu bulan itu sebagai modal awal usaha ternak belut. Saya begitu bersemangat menjejaki bisnis ini. Saya mempunyai banyak rencana dengan pengembangan bisnis ini.

Saya juga mempunyai kegemaran lain. Yaitu menulis, men-design gambar, segala hal tentang produksi film. Hal-hal yang menyenangkan dan semuanya ingin sekali aku tekuni apalagi akan semakin menyenangkan jika karya saya bisa dinikmati orang . Yaa dengan kata lain bisa dijual. Haha. Perlu proses dalam menekuni minat-minat yang saya miliki ini. Saya hanya bisa hal-hal dasar dari minat ini. Saya belum jago. Saya ingin mahir photoshop, saya mempunyai rencana untuk mendapatkan dvd latihan photoshop. Selain menambah skill, bisa juga dijadikan modal untuk usaha kaos. Saya juga punya teman yang ngerti produksi kaos, jadi akan sangat membantu saya dalam usaha jual beli kaos ini. Untuk produksi film. Saya belom tau banyak. Mungkin untuk teknik kamera dan penulisan skenario saya bisa. Dan saya masih belajar tentang kedua hal itu. Karena membuat film atau menjadi sutradara adalah hasrat saya. Saya ingin mewujudkannya. Menyenangkan sekali bisa menulis dan menceritakan mimpi-mimpi sendiri, ini membawa energi positif dan membuat saya bersemangat. Saya yakin akan menerima itu. Untuk keinginan saya tahun ini adalah menerbitkan buku. Sebenarnya saya telah merencanakan ini dari SMA, hanya saja selalu terhambat dan tidak pernah terselesaikan. Jadi sampai sekarang sudah 5 tahun mimpi ini hanya diam di computer. Saya ingin sekali menerbitkan buku. Sekarang saya sudah memulai menulis kembali dari awal. Tetapi entah kenapa, padahal dalam waktu libur ini seharusnya pikiran saya itu dingin dan bisa menulis dengan mudah dan menuangkan segala ide cerita dalam kepala dengan melimpah. Tetapi akhir-akhir ini saya stuck. Bingung dengan apa yang akan saya tulis. Bingung dengan ide cerita saya sendiri. Terkadang hasrat itu pun menghilang tiap kali saya ingin menulis. Saya tidak merasa senang dengan tulisan saya. Tidak ada perasaan enjoy ketika saya menulis. Saya merindukan saat seperti itu. Tapi daripada saya menunggu, saya tetap menulis cerita saya. Saya tidak akan menelantarkannya sampai tulisan ini selesai. Dan siap dijadikan sebuah buku yang akan dinikmati orang-orang. Malas pergilah!
***
Setiap orang memiliki masalah masing-masing. Semuanya bernilai realtif tidak pernah ada yang lebih rumit atau lebih simple dari yang lain. Saya memiliki masalah dalam keluarga saya. Ke dua orang tua saya tidak memiliki hubungan yang harmonis. Kerjasamanya pun buruk sekali. Sering menyela satu sama lain. Tidak pernah mendukung. Tetapi mereka saling menyayangi. Haha lucu. Terlepas dari itu memang keluarga kami dalam maslah, entahlah ternyata bapak saya memiliki utang sebanyak 15 juta dan dia akan membayarnya dengan mencicil tiap hari. Masalahnya adalah, tanpa cicilan utang pun sebenarnya kebutuhan keluarga kami belum tercukupi sepenuhnya. Apalagi mengingat biaya pendidikan saya dan adik saya. Tiap orang memiliki kekurangan dan itu yang difokuskan oleh bapak saya terhadap ibu, dan ibu terhadap bapak. Tidak memiliki pikirian positif diantara keduanya. Ya meski pada akhirnya akan diselesaikan secara bersama juga.

Saya tidak tahan dengan kondisi ini. Seolah saya ingin pergi saja dan memulai hidup baru sendiri, dengan begini juga akan memperingan pembiayaan mereka. Tetapi saya bakal nekat jika melakukan itu. Saya tidak memiliki apa-apa, modal atau pun keahlian. Jika saya pergi keluar tanpa ada bekal tersebut. Hidup saya akan terlantar juga. Lebih menyusahkan orang tua lagi. Sebenarnya saya malu akan diri saya sendiri. Sudah berumur 21 tetapi belom mempunyai penghasilan sendiri dan masih berharap pada penghasilan orang tua. Dan juga meminta-minta seolah itu memang tanggung jawab mereka. Ini sangat manja. Saya ingin keluar dari kondisi ini. Memiliki penghasilan sendiri dan bisa membantu membiayai kehidupan keluarga. Sukses. Pola pikir saya harus menjadi seperti orang sukses. Dan kehidupan saya akan makmur setelah ini.

masalah pertama


Jumat 4 Januari 2013

Saya mulai merasakan hal yang menyenangkan dengan menulis kembali. Semoga rasa jenuh dan malas yang menyebalkan itu tak perlu datang lagi dan biarkan mereka nongkrong di lokalisasi pengangguran.
Saya bersemangat untuk menjalankan bisnis ini. Meski saya tau banyak sekali kendala seperti jadwal, informasi, keadaan dan bla-blanya. Apapun itu, hal-hal tersebut sudah menjadi prosedur kesuksesan yang saya pikir menjadi sebuah cara dalam membentuk pola pikir orang-orang sukses. Dalam masalah bisnis yang masih awal ini adalah mengenai modal. Saya tidak mempunyai modal sepeser pun untuk memulai usaha. Jadi saya harus mencari cara untuk mendapatkan modal sendiri. Beberapa terlintas seperti mendisain kaos, membuat jasa iklan, membuat disain kemasan makanan, tetapi ide cemerlang tersebut tentu juga memerlukan modal. Ya. Saya tidak punya. Cara lainnya adalah mengikuti lomba atau proyek-proyek penelitian yang ditawarkan teman. Tetapi itu tidak tentu, saya memang mendapat tawaran untuk menjadi surveyor Kompas untuk pertengahan Januari ini, saya tau gaji yang didapatkanpun akan lumayan, tetapi saya juga memiliki kebutuhan lain yaitu membeli netbook, agar saya bisa membereskan bahan tulisanku baik tugas perkuliahan, novel, atau tulisan lainnya, misalnya menulis untuk blog saya sendiri. Di sini saya sedikit dilemma antara memilih netbook atau menjadikan uang hasil proyek itu sebagai modal usaha. Karena sungguh saya memerlukan kedua-duanya, karena saya mempunyai rencana untuk bekerja bulanan dengan shift malam. Risiko ini adalah saya tidak akan mempunyai cukup waktu untuk mengerjakan tulisan saya di rumah, pasti di tempat lain, makanya saya membutuhkan netbook. Sedangkan modal pun penting agar usaha cepat dimulai agar menuai hasilnya juga. Apapun saya yakin akan mendapatkan ke-dua hal tersebut di Februari ini. Mendapatkan netbook dan modal. Entah bagaimana pun caranya. Karena rejeki ada di mana-mana, dan bentuknya pun bermacam-macam, saya hanya harus mencari dan memanfaatkannya lalu mensyukuri karena telah menerimanya.

Awal


Kamis 3 Januari 2013

Ini adalah pembuatan dan penulisan blog baru yang sebelumnya yang sekian kali tidak pernah berlanjut karena penundaan dan kemalasan sehingga mood dan ide pun buyar kemana-mana. Kali ini saya menulis dengan tujuan dan rencana masa depan yang menjanjikan untuk ditulis catatan nya.
Saya berencana untuk memiliki usaha belut. Ya mungkin cetek. Saya juga merasa seperti itu, tetapi dalam usaha belut, saya mempunyai rencana lain dari sekedar beternak belut. Tetapi akan menjadi distributor bahan olahan yang besar yang akan memiliki jaringan dan cabang yang luas di mana-mana, bahkan memiliki link dengan tempat-tempat ternama yang akan menyukseskan dan memajukan usaha ini. Saya juga mempunyai rencana lain dengan membuka restoran dengan berbahan dasar belut juga makanan ringan yang akan dijual dan menjadi brand dari snack baru yang digemari oleh masyarakat. Tidak jauh dari cemilan rumput laut yang diciptakan oleh pengusaha muda Thailand (Tae Koe Noi). Selain itu saya juga berencana untuk membuat sebuah variasi penjualan belut. Tidak hanya di belut Indonesia, tetapi juga belut Jepang yang terkenal dan laku di pasaran (baca: Unagi). Ini akan semakin mengembangkan usaha saya. Dengan promosi dan kemasan yang diterima masyarakat, pemasaran dari penjualan belut ini akan tinggi. Keuntungan yang saya dapatkan pun akan besar. Banyak sekali rencana yang ingin saya lakukan dengan usaha ini.
Mengapa belut? Saya pun tidak punya referensi dan motivasi tertentu terhadap belut. Ini hanya sebuah kebetulan, ketika saya berjalan-jalan di Gramedia dan melihat buku beternak belut. Ketika melihatnya saya merasa senang, pikiran mengenai bisnis ternak ini melayang liar di pikiran saya. Saya merasakan bahwa saya adalah orang yang sukses dalam usaha belut ini. Padahal saya tidak punya basic apapun dengan hal-hal tersebut. Entah ini kebetulan atau apa. Tetapi yang saya yakini, ini adalah hal baik yang saya kehendaki dari pikiran yang baik. Ketidaksengajaan ini seolah diatur oleh semesta untuk mewujudkan keinginanku dalam mendapatkan US$ 5000,-. Hari ini sebenarnya saya ada janji membetulkan hape Samsung champ saya di Samsung Service Center di BEC. Setelah lama mengantri saya mendapat pemberitahuan bahwa saya harus menunggu 1 sampai 1,5 jam sampai serfis-nya beres. Jadi darapada menunggu dan membuang waktu, saya berjalan-jalan sebentar dengan melihat-lihat barang elektronik di toko-toko BEC. Sacara real sebenarnya saya gak punya duit. Tetapi saya menikmati barang-barang elektronik seperti netbook, handycam, broadband, layar LCD, Komputer, Hape canggih, DVD tutorial adobe photoshop yang memang menarik minat saya yang semuanya seolah memang sengaja disediakan untuk saya, dan saya hanya tinggal menunjuknya. Benar-benar menggoda. Ketika satu jam tak terasa berkeliling, selintas saya terpikir untuk menikmati melihat dan membaca di Gramedia, dimana saya melihat buku tentang ternak beluk, di mana di sana juga saya mengikuti diskusi mengenai pembuatan dan usaha menjadi seorang blogger. Ya, semuanya berkaitan. Saya awalnya tidak tahu menulis apa di blog, tetapi belut menginspirasi dan terciptalah tulisan ini di blog, sekarang. Apalagi di tambah saya melihat acara tv mengenai usaha ternak ayam dan sapi yang dilakukan oleh orang yang memiliki kebutuhan khusus yang miskin bisa sukses! Acara TV nya adalah Sosok di Kompas TV. Saya lupa lagi siapa nama dari sosok tersebut. Tetapi yang penting dia telah menambah inspirasi saya. Jadi begitulah mengapa belut, mengapa blog, mengapa saya menulis ini. Semuanya saling mendukung, seolah tersusun sendiri untuk menyediakan saya jalan menuju apa yang saya inginkan. Ya dimulai dari sini, untuk menerima kesuksesan yang telah disediakan untuk saya. Saya akan merekam perjalanan saya lewat blog ini, karena saya yakin, jalan ini akan membantu saya dalam mewujudkan keinginan saya. Amin.