Jumat 22 Februari
Akhirnya! Dengan ini saya
mempunyai laptop sendiri! Ahahaha. Saya senang sekali. Dengan uang yang saya
kumpulkan ini. Akhirnya saya mempunyai netbook. Dengan ini saya jadi bisa
mengetik kapan saja di mana saja, meski batrai nya sendiri tidak bertahan
begitu lama. Tapi untuk mengetik, sepertinya bisa bertahan sampai 2 jam. Itu
yang terpenting. Saya senang sekali.
Netbook ini sendiri bukan barang
gress, tapi second. Saya membelinya lewat internet (Kaskus.co.id) di forum FJB
(Forum Jual Beli) sebenarnya saya di hari-hari sebelumnya emang niat mencari,
tapi selang beberapa waktu karena kerap kali tidak menemukan jadi saya lebih pasrah. Saya berpikir akan membeli
netbook mungkin nanti lagi saja, karena uang saya pun pas-pas-an. Tetapi waktu
hari itu, sekitar 3-4 hari yang lalu saya lupa. Hehe. Saya tiba-tiba ingin
mulai mencari lagi. Ternyata benar! Ada barang itu! Netbooknya murah dan sesuai
dengan uang yang ada di dompet saya. memang tidak terlalu mulus setelah saya
periksa akhir-akhir ini, tetapi saya cukup puas. Karena memang cocok dengan
harganya. Ahaha. Sekejap aku langsung
menghubungi si penjual, karena sesuai dengan pengalaman, saya tidak
ingin kehilang kesempatan lagi membli netbook murah keduluan orang. Dan sms
saya pun direspon, langsung malam itu kami melakukan transaksi. Karena terlalu
ngebet, aku jadi tidak begitu peduli dengan memeriksa barang belian saya ini.
Saya langsung terima dan bawa ke rumah. Meski begitu over all saya puas.
Lalu hal yang menyenangkan lain
adalah. Minggu kemarin saya akhirnya memenangkan kuis juga. Kuis
#QuizYOTMetrotTV tentang acara Young On Top tentang para pemuda yang telah
meraih kesuksesan. Untuk usaha yang beberapa kali akhirnya saya menang. Ahaha
saya mendapatkan sebuah buku yang jadi favorit orang-orang wirausahawan muda.
buku yang sangat bagus. Buku yang mungkin sekitar 2 bulan yang lalu saya lihat
dibuku Gramedia, yang aku pegang dan pandang, seolah aku memilikinya waktu itu.
Saya senang sekali minggu ini. Saya sangat beruntung. Minggu ini juga saya
mendapatkan kerja survey Kompas lagi. Tentu ini sangat membantu keuangan saya.
Terima kasih Maha Pemberi Rahmat. Dia selalu memberikan apa yang saya minta dan
saya butuhkan. Setelah itu ternyata tempat survey nya tidak begitu jauh dari
yang dulu. Apalagi teman-teman surveyor lainnya. Apalagi para responden dan
pihak terkait yang saya kunjungi semuanya sangat membantu. Jadi perjalanan
Kompas saya lancar. Dan saya juga mendapatkan aspen yang nyaman yaitu Hendra
Saut RS atau biasa juga dipanggil Bob.
Hal lain yang terjadi minggu ini
adalah ternyata UTP saya dibaca juga. Ahaha dan saya mendapatkan pembimbing
yang dapat membantu saya menyusun skripsi ini dengan baik, karena dia memang
dalam bidangnya. Meski tidak begitu favorit di kalangan mahasiswa dan terkadang
memberi cap dia kurang berkompeten tetapi menurut saya, dia lebih dari cukup.
Terima kasih. Karena mungkin saja saya bisa mendapatkan dosen yang justru lebih killer
atau ribet dari dia. Ahaha. Dengan awal ini. Semoga skripsiku selanjutnya
menjadi lancar.
Selain itu hubungan saya dengan
pacar menjadi lebih membaik setelah beberapa wakatu terasa sangat berat,
hambar, dan sangat menjenuhkan. Ini tidak aneh karena situasi dan kondisi kami
sangat tidak mendukung. Kami masih bertahan pun. Saya amat sangat beruntung.
Saya senang dan terus menyebarkan
syukur pada semesta. Karena banyak sekali yang saya terima. Terima kasih,
terima kasih, terima kasih.
Saya juga ingin bercerita sedikit
tentang keluarga saya. sebenarnya keadaan keuangan di rumah saya sedang pailit.
Kami terjerat hutang yang tidak kunjung terbayar. Bapak saya tiap hari
menyetorkan uang hariannya untuk membayar bunga nya. Ya. Baru bunganya.
Hutangnya sama sekali belum terbayar. Dia sedang dalam kondisi tertekan dan
sangat disayangkan juga, saudara-saudara dari bapak saya sendiri tidak
membantu. Ya dengan karakter bapa saya. itu tidak aneh. Tetapi Yang memiliki
semesta selalu memberikan jalan. Itu yang aku syukuri.
Ibu saya sedang gelisah juga. Dia
tidak mempunyai uang untuk pulang kampung mengunjungi mbah yang sedang sakit.
Ini sangat membuat dia sedih dan saya pun begitu. Waktu dia cerita, saya belom
memegang uang sama sekali. Mamah meminta uang ke bapak, tetapi dia tidak
memiliki uang dan dia sedang sangat sensitif karena kondisinya. Yang membuat
saya sedih adalah, mamah memberitahukannya sehari setelah saya menggunakan
semua uang saya untuk membeli netbook.
Tetapi tentu saya Yang memiliki saya menyayangi ibu saya dan menjawab doanya.
Besoknya aku ikut Kompas, dan ternyata langsung dibagikan untuk uang
transportasi, makan, pulsa untuk beberapa hari. Dan uangnya pas untuk mamah
pulang kampung menjenguk mbah. Aku sangat bersyukur sekali, aku sangat senang
dan mamah pun begitu. Tepat hari itu juga mamah aku langsung siap-siap untuk berangkat.
Dia menggunakan kereta api untuk pergi ke kampung. Ke Banjar.
Ada momen yang sangat spesial buat
saya. Malam itu saya mengantarkan mamah langsung pergi ke stasiun. Saya tahu,
kami sangat beruntung waktu itu. Waktu kami sampai di stasiun dan membeli
tiket, kami menyerahkan pada petugas tiket. Dan ternyata kereta nya hampir
berangkat. Suara bel khas stasiun sudah berdentang-dentang. Petugas pun
bersegera membuka gerbang dan membantu mamah saya mengarahkan ke kereta. Saya
dari belakang mengikuti sambil membawa tas. Pemberitahuan dari speaker sudah
menandakan kereta akan mulai berangkat. Sangat tepat waktu. Kami sangat
beruntung. Aku salim pada mamah ku dan berdoa semoga dia baik-baik saja di
perjalanan. Lalu saya keluar dari kereta. Saya tidak langsung pulang. Saya
masih mengawasi mamah saya dari luar kereta. Melewati jendela kereta. Saya
terus memandangi mamah saya. Aku rasa dia tidak menyadarinya.
Dia mengobrol dengan seorang
lelaki di depannya. Ternyata mereka sedang membicarakan tiket dan tempat duduk.
Mamah saya berada di gerbong yang salah, lalu setelah membaca dan ada bantuan
dari lelaki itu. Akhirnya mamahku berdiri dan bersegera berjalan menembus
gerbong-gerbong untuk sampai di tempatnya. Saya mengawasi dan mengikutinya dari
luar. Melewati keramaian gerbong, dengan membawa tas. Aku melihat mamah ku di
sana. Mamah ku sangat mencintai mbah. Karena kuangan yang cekak, awalnya dia
sudah putus harapan untuk pergi mengunjungi. Aku ingat dia bercerita sambil
mengeluarkan air mata. Sekarang dia di sana. Berada di dalam gerbong kereta
sedang mencari tempat duduknya. Aku tau dia pasti merasa senang. Aku pun merasa
lega. Dari luar aku melihat pemandangan yang sangat indah. Yang maha kuasa
memberikan ku seorang mamah seperti dia. Aku beruntung seumur hidupku.
Berjalan, sedikit terburu-buru.
Dari luar aku menjaga pengawasanku takut kehilangan pandangan dari dia. Lalu
aku melihat wajah mamah. Sangat polos sekali. Sangat sederhana. Menyentuh hati.
Aku bahagia. Dan kereta pun pergi.