Monday, March 4, 2013


Jumat 22 Februari
Akhirnya! Dengan ini saya mempunyai laptop sendiri! Ahahaha. Saya senang sekali. Dengan uang yang saya kumpulkan ini. Akhirnya saya mempunyai netbook. Dengan ini saya jadi bisa mengetik kapan saja di mana saja, meski batrai nya sendiri tidak bertahan begitu lama. Tapi untuk mengetik, sepertinya bisa bertahan sampai 2 jam. Itu yang terpenting. Saya senang sekali.
Netbook ini sendiri bukan barang gress, tapi second. Saya membelinya lewat internet (Kaskus.co.id) di forum FJB (Forum Jual Beli) sebenarnya saya di hari-hari sebelumnya emang niat mencari, tapi selang beberapa waktu karena kerap kali tidak menemukan jadi  saya lebih pasrah. Saya berpikir akan membeli netbook mungkin nanti lagi saja, karena uang saya pun pas-pas-an. Tetapi waktu hari itu, sekitar 3-4 hari yang lalu saya lupa. Hehe. Saya tiba-tiba ingin mulai mencari lagi. Ternyata benar! Ada barang itu! Netbooknya murah dan sesuai dengan uang yang ada di dompet saya. memang tidak terlalu mulus setelah saya periksa akhir-akhir ini, tetapi saya cukup puas. Karena memang cocok dengan harganya. Ahaha. Sekejap aku langsung  menghubungi si penjual, karena sesuai dengan pengalaman, saya tidak ingin kehilang kesempatan lagi membli netbook murah keduluan orang. Dan sms saya pun direspon, langsung malam itu kami melakukan transaksi. Karena terlalu ngebet, aku jadi tidak begitu peduli dengan memeriksa barang belian saya ini. Saya langsung terima dan bawa ke rumah. Meski begitu over all saya puas.
Lalu hal yang menyenangkan lain adalah. Minggu kemarin saya akhirnya memenangkan kuis juga. Kuis #QuizYOTMetrotTV tentang acara Young On Top tentang para pemuda yang telah meraih kesuksesan. Untuk usaha yang beberapa kali akhirnya saya menang. Ahaha saya mendapatkan sebuah buku yang jadi favorit orang-orang wirausahawan muda. buku yang sangat bagus. Buku yang mungkin sekitar 2 bulan yang lalu saya lihat dibuku Gramedia, yang aku pegang dan pandang, seolah aku memilikinya waktu itu. Saya senang sekali minggu ini. Saya sangat beruntung. Minggu ini juga saya mendapatkan kerja survey Kompas lagi. Tentu ini sangat membantu keuangan saya. Terima kasih Maha Pemberi Rahmat. Dia selalu memberikan apa yang saya minta dan saya butuhkan. Setelah itu ternyata tempat survey nya tidak begitu jauh dari yang dulu. Apalagi teman-teman surveyor lainnya. Apalagi para responden dan pihak terkait yang saya kunjungi semuanya sangat membantu. Jadi perjalanan Kompas saya lancar. Dan saya juga mendapatkan aspen yang nyaman yaitu Hendra Saut RS atau biasa juga dipanggil Bob.
Hal lain yang terjadi minggu ini adalah ternyata UTP saya dibaca juga. Ahaha dan saya mendapatkan pembimbing yang dapat membantu saya menyusun skripsi ini dengan baik, karena dia memang dalam bidangnya. Meski tidak begitu favorit di kalangan mahasiswa dan terkadang memberi cap dia kurang berkompeten tetapi menurut saya, dia lebih dari cukup. Terima kasih. Karena mungkin saja saya bisa  mendapatkan dosen yang justru lebih killer atau ribet dari dia. Ahaha. Dengan awal ini. Semoga skripsiku selanjutnya menjadi lancar.
Selain itu hubungan saya dengan pacar menjadi lebih membaik setelah beberapa wakatu terasa sangat berat, hambar, dan sangat menjenuhkan. Ini tidak aneh karena situasi dan kondisi kami sangat tidak mendukung. Kami masih bertahan pun. Saya amat sangat beruntung.
Saya senang dan terus menyebarkan syukur pada semesta. Karena banyak sekali yang saya terima. Terima kasih, terima kasih, terima kasih.
Saya juga ingin bercerita sedikit tentang keluarga saya. sebenarnya keadaan keuangan di rumah saya sedang pailit. Kami terjerat hutang yang tidak kunjung terbayar. Bapak saya tiap hari menyetorkan uang hariannya untuk membayar bunga nya. Ya. Baru bunganya. Hutangnya sama sekali belum terbayar. Dia sedang dalam kondisi tertekan dan sangat disayangkan juga, saudara-saudara dari bapak saya sendiri tidak membantu. Ya dengan karakter bapa saya. itu tidak aneh. Tetapi Yang memiliki semesta selalu memberikan jalan. Itu yang aku syukuri.
Ibu saya sedang gelisah juga. Dia tidak mempunyai uang untuk pulang kampung mengunjungi mbah yang sedang sakit. Ini sangat membuat dia sedih dan saya pun begitu. Waktu dia cerita, saya belom memegang uang sama sekali. Mamah meminta uang ke bapak, tetapi dia tidak memiliki uang dan dia sedang sangat sensitif karena kondisinya. Yang membuat saya sedih adalah, mamah memberitahukannya sehari setelah saya menggunakan semua uang saya untuk membeli netbook. Tetapi tentu saya Yang memiliki saya menyayangi ibu saya dan menjawab doanya. Besoknya aku ikut Kompas, dan ternyata langsung dibagikan untuk uang transportasi, makan, pulsa untuk beberapa hari. Dan uangnya pas untuk mamah pulang kampung menjenguk mbah. Aku sangat bersyukur sekali, aku sangat senang dan mamah pun begitu. Tepat hari itu juga mamah aku langsung siap-siap untuk berangkat. Dia menggunakan kereta api untuk pergi ke kampung. Ke Banjar.
Ada momen yang sangat spesial buat saya. Malam itu saya mengantarkan mamah langsung pergi ke stasiun. Saya tahu, kami sangat beruntung waktu itu. Waktu kami sampai di stasiun dan membeli tiket, kami menyerahkan pada petugas tiket. Dan ternyata kereta nya hampir berangkat. Suara bel khas stasiun sudah berdentang-dentang. Petugas pun bersegera membuka gerbang dan membantu mamah saya mengarahkan ke kereta. Saya dari belakang mengikuti sambil membawa tas. Pemberitahuan dari speaker sudah menandakan kereta akan mulai berangkat. Sangat tepat waktu. Kami sangat beruntung. Aku salim pada mamah ku dan berdoa semoga dia baik-baik saja di perjalanan. Lalu saya keluar dari kereta. Saya tidak langsung pulang. Saya masih mengawasi mamah saya dari luar kereta. Melewati jendela kereta. Saya terus memandangi mamah saya. Aku rasa dia tidak menyadarinya.
Dia mengobrol dengan seorang lelaki di depannya. Ternyata mereka sedang membicarakan tiket dan tempat duduk. Mamah saya berada di gerbong yang salah, lalu setelah membaca dan ada bantuan dari lelaki itu. Akhirnya mamahku berdiri dan bersegera berjalan menembus gerbong-gerbong untuk sampai di tempatnya. Saya mengawasi dan mengikutinya dari luar. Melewati keramaian gerbong, dengan membawa tas. Aku melihat mamah ku di sana. Mamah ku sangat mencintai mbah. Karena kuangan yang cekak, awalnya dia sudah putus harapan untuk pergi mengunjungi. Aku ingat dia bercerita sambil mengeluarkan air mata. Sekarang dia di sana. Berada di dalam gerbong kereta sedang mencari tempat duduknya. Aku tau dia pasti merasa senang. Aku pun merasa lega. Dari luar aku melihat pemandangan yang sangat indah. Yang maha kuasa memberikan ku seorang mamah seperti dia. Aku beruntung seumur hidupku.
Berjalan, sedikit terburu-buru. Dari luar aku menjaga pengawasanku takut kehilangan pandangan dari dia. Lalu aku melihat wajah mamah. Sangat polos sekali. Sangat sederhana. Menyentuh hati. Aku bahagia. Dan kereta pun pergi.

No comments:

Post a Comment